everything that happened so far

Sedari tadi Klea tak melepaskan sama sekali genggaman tangan Agil. Ia benar-benar masih tak menyangka, bahwa pria yang kini duduk di sampingnya adalah Agil. Dipandang lekuk wajah yang sangat indah, wajah yang sangat persis dengan seseorang yang sangat Klea rindui selama ini. Klea meneteskan air matanya, kali ini ia tidak bermimpi, kan?

Agil menoleh, menatap perempuan yang setia melihatnya sedari tadi. Agil mengeratkan genggamannya, ia mendekatkan tangan Klea ke bibirnya dan mengecupnya secara perlahan.

“Mas Agil.... Mas beneran masih hidup?” tanya Klea dengan mata yang berkaca-kaca

Agil terdiam, ia memilih untuk menghapus air mata perempuan yang sangat ia cintai ini.

Di depan sana, Agil dan Klea melihat Adam dan Alea yang kini menghampirinya.

“Duduk aja....” ucap Agil sambil memperhatikan anak-anaknya yang terdiam di sana

Agil menoleh ke arah Klea, lalu ia melepaskan genggamannya secara perlahan. “Sebentar ya, dek.... Mas mau ke Ale dulu....” ucap Agil dengan nada yang sangat lembut

Klea mengangguk.

Alea melihat Agil yang kini menghampirinya. Alea merasakan bahwa Agil mengusap pipinya yang tadi ditampar oleh Leon. “Masih sakit, nak?”

Alea menatap Agil, lalu detik itu juga ia menangis dan langsung memeluk Agil. “Papah.... Sakit....”

Agil mendekap anak perempuannya dengan sangat erat. Jujur, hati Agil seperti tersayat-sayat ketika tadi ia melihat di depan matanya sendiri bahwa Leon menampar putrinya. Agil benar-benar tidak menyangka, mengapa Leon sekasar itu terhadap orang yang sangat ia sayangi?

“Papah maafin Ale.... Ini semua salah Ale.... Ale minta maaf, Ale yang udah buat semuanya kayak gini....” ucap Alea menangis tiada henti

Klea menangis di sana, dan dengan cepat Adam menghampirinya lalu menenangi sang ibu.

Agil melepaskan pelukannya, ia menatap anaknya dengan lekat. Alea, Manika Alea Adine, seorang perempuan cantik yang mirip persis dengan ibunya kini sudah tumbuh dengan baik. Dan di sana, Manggala Adam Lakeswara, anak lelakinya pun juga sudah tumbuh dengan baik selama ini. Agil benar-benar tidak menyangka bahwa Klea membesarkan anak-anaknya sendirian sampai sebesar ini. Terkadang, Agil merasa sangat bersalah.

Agil menghela napasnya, “Udah gapapa, gausah minta maaf....”

“Papah maafin Ale? Segampang ini? Ale yang udah buat mamah menderita selama ini, Ale bener-bener nyesel minta mamah nikah sama papah Leon....”

Agil tersenyum tipis, ia mengusap kepala Alea secara perlahan. “Kamu anak papah, anak kandung papah. Sebesar apapun kesalahan kamu, papah akan maafin kamu. Asal, kamu juga harus belajar dari kesalahan.”

Alea mengangguk, “Ale ngga akan ngulangin hal yang bodoh lagi, pah.... Ale juga ngga akan egois lagi....”

Agil tersenyum, lalu ia kembali mendekap anak perempuannya itu.

“Ale ngga nyangka, kalo ternyata papah masih hidup....” ucap Ale disela-sela dekapannya

Alea melepaskan pelukannya, lalu ia menatap Agil. “Papah ngga mau cerita? Kenapa semua ini bisa terjadi?” ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca

Agil menghela napasnya, lalu ia membenarkan posisi duduknya. Ia menatap Alea, Adam, dan Klea secara bergantian. Lalu, ia memberanikan diri untuk menceritakan semuanya pada kali ini.

“Sebelumnya papah minta maaf, terutama sama kamu, dek....” ucap Agil menatap Klea yang tak berhenti meneteskan air matanya di depan sana

Agil menunduk. “Papah malsuin kematian. Dan ya.... Malam itu, papah ngga terbang ke Malaysia, karena tiba-tiba aja penyakit papah kambuh. Papah selama ini berjuang, buat sembuhin penyakit papah. Papah ngelakuin ini semua, karena....” jedanya cukup lama

Agil menghela napas beratnya, manik matanya dengan manik mata Klea bertemu. “Karena papah gagal jadi suami yang baik untuk mamah kalian.”

Klea menangis, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu, ia beralih untuk berlutut di hadapan Agil. “Mas ngga gagal, mas.... Mas ngelakuin ini semua karena mas kecewa kan sama Lea? Mas ninggalin Lea karena mas kecewa sama ucapan Lea waktu itu.... Lea minta maaf mas, Lea minta maaf....”

Agil meneteskan air matanya, ia menarik tubuh Klea agar tidak berlutut dihadapannya lagi.

“Lea minta maaf, mas....” ucap Klea sambil memegang kedua lengan Agil

Klea beralih menatap kedua anaknya. “Adam, Ale, kalian salahin mamah aja, ya? Ini semua salah mamah. Mamah yang udah ngecewain papah kalian, mamah yang udah buat kalian ngga bisa ngerasain rasa kasih sayang papah Agil dulu. Ini semua salah mamah, salah mamah yang ngecewain papah kalian sampai papah kalian pergi. Papah kalian ini ngga mau jujur, alasan sebenernya papah kalian pergi juga karena papah kalian kecewa sama mamah, dan papah kalian ngga mau ngomong itu pasti karena takut kalo kalian berdua benci sama mamah. Sekarang, gapapa kalo kalian mau benci sama mamah, karena ini emang semuanya salah mamah....”

Adam menunduk sambil meneteskan air matanya di sana, sedangkan Alea pun juga tak berhenti menangis.

Klea menggoyang-goyangkan tubuh Agil. “Mas.... iya, kan? Mas pergi dan ngelakuin ini semua karena mas kecewa sama Lea? Mas bilang ke anak-anak biar anak-anak benci sama Lea.... Bilang mas, bilang....” ucapnya sambil menangis kencang

Agil membawa Klea ke dekapannya dengan cepat, ia memeluknya dengan sangat erat. “Ini bukan salah kamu, dek.... Maafin mas, ini semua salah mas....”

“Ini bukan salah Mas Agil.... Ini semua salah Lea....”

Agil dan Klea melepaskan pelukannya saat Alea menghampiri mereka berdua.

“Ale sebenernya masih bingung banget dengan apa yang terjadi selama ini, kayak.... semuanya ngga masuk akal. Tapi.... yang sekarang berdiri di hadapan Ale ini papah kandung Ale? Papah Agil?” tanya Alea menatap Agil

Agil tersenyum getir, lalu ia mengangguk. “Iya. Ini papah kandung Ale, papah kandung Mas Adam. Ini papah Agil.... Papah masih hidup dan sekarang papah bersama kalian....”

Alea kembali meneteskan air matanya, lalu dengan cepat ia kembali memeluk Agil. “Ale masih ngga percaya, pah.... Ale masih ngga percaya kalo papah masih hidup....”

Agil memeluk dengan erat putrinya. “Maafin papah, papah seharusnya ngga ngelakuin ini semua....”

Adam menghampiri Agil, Klea, dan Alea. Lalu, ia menatap ibu dan adiknya secara bergantian. “Adam minta maaf, Adam selama ini udah tau kalo papah masih hidup....”

Klea menutup mulutnya tak percaya, lalu ia menatap Agil yang menatapnya juga dengan tatapan sendu.

“Adam tau papah masih hidup waktu kita udah pindah ke negara ini. Adam beberapa kali ngeliat papah di sekitar London, bahkan juga papah sering ke Oxford waktu itu. Iya, sebenernya papah udah pantau kita dari dulu. Sampai akhirnya, waktu itu papah tiba-tiba datengin Adam, dan waktu itu papah ceritain semuanya ke Adam. Papah ngelakuin ini semua, karena emang papah bener-bener udah ngerasa gagal jadi suami untuk mamah. Papah ngerasa, kalo mamah waktu itu selalu menderita karena papah. Papah udah ngga punya keberanian, papah gatau mau gimana lagi, papah udah ngerasa putus asa dan nyerah karena mamah ucapin kata-kata itu. Dan sampai akhirnya, papah bener-bener mutusin untuk malsuin kematian. Dengan cara itu, papah berpikir kalo mamah akan hidup bahagia setelah papah pergi,” jeda Adam

Klea sudah tak bisa menahan semua ini, lalu ia kembali mendekap Agil.

“Bertahun-tahun papah ngejalaninnya berat banget, sampai akhirnya papah udah ngga kuat lagi dengan semua ini. Papah ngerasa jahat sama mamah, dan papah mutusin untuk kembali dan ngejelasin semuanya ke mamah. Tapi.... Ternyata waktu itu mamah menikah sama papah Leon....”

“Ya Allah, mas.... Lea bener-bener minta maaf....” ucap Klea menangis sekencang-kencangnya di dalam pelukan Agil

“Papah udah.... Papah udah nyerah waktu itu, papah udah ngga punya keberanian lagi buat kembali ke mamah. Akhirnya papah mutusin pergi dari Indonesia, papah ngerasa udah ngga ada gunanya lagi tinggal di Indonesia. Papah pindah ke Inggris, dan milih menetap di Inggris, sendirian. Entah ada pikiran apa waktu itu, papah mutusin buat akhirin hidupnya karena ngerasa udah ngga ada gunanya lagi. Sampai akhirnya, papah ditolongin sama Grandma Elina. Mah.... Om Dierrel itu emang bener-bener ada. Dia cucu Grandma Elina yang menghilang beberapa tahun yang lalu. Cucunya memang model. Dan grandma itu liat papah Agil bener-bener mirip sama cucunya. Papah waktu itu ngejelasin semuanya kenapa papah mau akhiri hidupnya, dan ternyata Grandma Elina minta papah buat hidup bareng sama dia. Grandma Elina minta papah untuk hidup sebagai Dierrel kamaiel, cucunya dulu. Grandma mau papah hidup sebagai orang yang baru. Awalnya papah nolak, tapi akhirnya papah nerima. Dan ya, Grandma Elina kabarin ke publik kalo cucunya masih hidup dengan wujud papah. Publik langsung percaya karena wajah papah itu emang mirip sama om Dierrel. Dan setelah beberapa lama, papah kembali hidup lagi dengan nama dan identitas yang berbeda. Yaitu, Dierrel Kamaiel. Singkat ceritanya gitu, sampai akhirnya papah tau kalo kita ternyata pindah ke Oxford. Papah bener-bener kaget, dan setelah beberapa lama kita tinggal di negara ini, akhirnya papah mutusin buat selalu mantau kita. Papah bener-bener ngga punya keberanian mah, buat muncul lagi di hidup mamah....”

Klea melepaskan pelukannya, ia menatap Agil. “Jadi selama ini, mas udah pantau Lea sama anak-anak?”

Dengan berat hati, Agil mengangguk.

“Kenapa mas ngga langsung samperin Lea sama anak-anak, mas? Kenapa?!” ucap Klea yang menangis kencang

Agil terdiam.

“Lea bener-bener ngga paham, mas.... Berarti selama ini juga bang Sam, kak Cantika, Kenny, Abi, sama Deon udah tau kalo mas itu bukan Dierrel?” tanya Klea

“Mereka cuma tau kalo mas ini Dierrel, dek.... Mereka ngga tau sama sekali identitas asli mas.... Kalo Abi sama Deon juga baru mas kasih tau waktu itu yang mereka ke apart mas....” ucap Agil menatap Klea yang masih saja menangis

“Terus sekarang gimana, mas.... Lea ngga mau mas pergi lagi ninggalin Lea sama anak-anak....”

Agil menghela napasnya, lalu ia menyuruh Adam dan Alea mendekat ke arahnya.

Agil menatap Klea, Adam, dan Alea secara bergantian. “Papah tau, yang papah lakuin ini salah. Papah jahat sama kalian bertiga, papah minta maaf.... Sekali lagi papah bener-bener minta maaf.... Sekarang, papah ngga mau ngeliat orang yang papah sayang disakitin sama orang lain. Papah.... Papah ngga akan pergi ninggalin kalian lagi.... Tapi papah mohon, tolong maafin kesalahan papah, ya?”

Alea kembali menangis, dan langsung memeluk Agil. Lalu, detik itu juga Klea dan Adam pun juga berhambur ke pelukan Agil.

“Papah sayang kalian, papah minta maaf....”

“Ale udah ngga peduli lagi apa yang udah terjadi. Ale juga minta maaf karena ini awalnya juga kesalahan Ale.... Ale yang paksa mamah menikah sama papah Leon, sampai akhirnya papah Agil ngga mau kembali lagi.... Ini semua salah Ale, Ale minta maaf....” ucap Alea sambil menangis

“Udah gapapa. Sekarang yang terpenting papah udah di sini, papah ngga akan pergi lagi ninggalin kalian....” ucap Agil sambil meneteskan air matanya

Adam dan Alea melepaskan pelukannya, sedangkan Klea masih setia memeluk Agil.

“Mamah kalian ngga mau ngelepas pelukan papah nih....” ucap Agil menatap kedua anaknya

Adam dan Alea terkekeh. “Makasih ya pah? Papah udah mau kembali lagi....” ucap Adam menatap Agil

Agil tersenyum.

“Pah.... Apapun kesalahan yang papah buat, kita bertiga pasti bakal maafin papah. Sekarang Ale minta, papah janji ya sama kita bertiga untuk ngga ninggalin kita bertiga lagi....” ucap Alea menatap Agil yang masih memeluk Klea

“Papah janji. Papah ngga akan ninggalin Mamah, Mas Adam, dan Ale lagi.”