i’m pregnant.
Klea melangkahkan kakinya secara perlahan menuju ruang keluarga. Ternyata di sana bukan hanya ada Agil, anak-anaknya pun ada sedang terduduk manis di sofa sana.
Agil yang menyadari bahwa Klea datang menghampirinya langsung berdiri. “Gimana?” tanya Agil penasaran
Klea terdiam cukup lama, ia tak menyangka bahwa hasilnya positif. Ia mengusap perlahan testpack yang ia genggam dan ia sembunyikan di belakang tubuhnya.
Alea berdiri, menghampiri Agil dan Klea yang saling menatap satu sama lain. “Gimana apanya? Mamah kenapa?” tanya Alea menatap sang ibu
Sebulir air mata berhasil menetes di pipi Klea, lalu ia menatap anak perempuannya yang kini berada di hadapannya. “Ale mau punya adik lagi, ngga?”
Alea tersenyum. “Iya mau lah mah, iya kan mas?” tanya Alea yang langsung menoleh ke arah Adam
Klea menunduk, perasaannya sangat campur aduk sekarang antara senang dan sedih. Klea, benar-benar sangat bahagia kali ini.
“Dek....” panggil Agil
“Kenapa, mah?” tanya Adam yang kini juga sudah berada di hadapannya
Klea menghela napasnya secara perlahan. Ia mendongak, dan menatap Agil, Adam, Alea secara bergantian. Lalu, ia mengeluarkan sesuatu dari belakang tubuhnya.
“I’m pregnant.”
Agil, Adam, dan Alea sangat terkejut disaat Klea memberikan sebuah benda kepada mereka bertiga yang di sana terdapat tulisan Pregnant.
“I-ini serius?” tanya Agil yang masih tak percaya
Klea menangis, lalu ia langsung memeluk Agil. “Serius, mas....”
“Ya Allah, alhamdulillah....” ucap Agil lalu ia memeluk Klea dengan erat
Adam dan Alea saling menatap satu sama lain. “Mas, kita punya adek....”
Klea menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Agil. Agil mengusap rambut serta punggung Klea, dan ia juga mengecupi pipi dan dahinya.
“Mas.... Lea hamil....” ucap Klea sambil menangis
“Iya, sayang.... Ya Allah makasih ya, dek?” ucap Agil yang ikut meneteskan air matanya juga
Klea melepaskan pelukannya, lalu ia menatap kedua anaknya yang tersenyum haru kepada dirinya. “Mamah hamil, kalian nerima adik kalian, kan?”
Adam dan Alea mengangguk dengan cepat. Alea tak kuasa menahan tangisnya, lalu ia langsung memeluk sang ibu. “Mamah.... Ale sama Mas Adam nerima kok kalo mamah hamil lagi.... Ale sama Mas Adam seneng banget ternyata nanti kita punya adik....” ucap Alea sambil menangis
Klea melepaskan pelukannya, lalu ia mengecup dahi anak perempuannya secara perlahan. Tak hanya Alea, Klea pun melakukan hal yang sama kepada anak lelakinya.
Klea menghapus air matanya secara perlahan, lalu tangannya beralih mengusap perutnya yang di dalam sana terdapat buah hatinya yang mungkin masih sangat kecil. “Adek.... Makasih udah mau hadir, ya? Kamu liat nih sekarang, papah sama kakak kalian seneng banget pas tau kamu hadir di dalam perut mamah. Mereka pasti ngga sabar nunggu kamu keluar dari perut mamah, mereka sayang banget sama kamu. Bertahan ya sayang? Nanti kita main bareng-bareng sama papah sama kakak....”
Agil tak kuasa menahan tangisnya, ia kembali memeluk Klea. “Makasih, dek.... Makasih, ya?”
Klea membalas pelukan Agil. “Tolong bahagiain Lea lagi mas kali ini.... Mas jangan pergi lagi, ya?”
Agil melepaskan pelukannya, ia mengecup dahi Klea secara perlahan. “Mas janji akan bahagiain kamu lagi. Mas janji ngga akan pernah ninggalin kamu lagi, dek....”
Adam dan Alea tersenyum haru melihat kebahagiaan sang ibu yang secara perlahan mulai kembali. Lalu, mereka berdua menatap Agil yang kini menatapnya.
“Adam, Ale.... Kalian jangan ngerasa gimana-gimana, ya? Kalian kan tetap anak papah sama mamah. Dan papah minta maaf soal dulu, waktu kalian masih kecil papah ngga ada di samping kalian, papah ngga ajak kalian jalan-jalan kesana kesini, papah ngga ngasih kalian rasa kasih sayang seorang papah. Papah minta maaf, ya? Sekarang papah janji akan menyayangi kalian selamanya, papah janji papah akan di samping kalian berdua terus. Maaf ya? Maafin papah....”
Adam dan Alea berhambur ke pelukan Agil saat itu juga. “Papah ngga usah minta maaf, pah. Lagian kita berdua juga udah maafin papah kok, sekarang kita juga udah ngerasain lagi rasa kasih sayang seorang papah Agil. Kita berdua udah bersyukur banget kok, pah....” ucap Alea
Agil lebih mengeratkan dekapannya dengan kedua anaknya.
“Ini mamah sama adek ngga diajak pelukan?” ucap Klea yang menatap Agil mendekap anak-anaknya cukup lama
Agil, Adam, dan Alea melepaskan pelukannya, lalu mereka menatap Klea yang mengerucutkan bibirnya.
“Eh.... Mamah Lea mau dipeluk juga?” tanya Agil
Klea tak bisa menahan senyumannya. “Iya mau, lah. Masa aku dianggurin gini....”
Agil, Adam, dan Alea terkekeh berbarengan. Lalu, Agil menarik Klea dan juga kedua anaknya untuk masuk ke dalam dekapannya.
“Lea, Adam, Ale, dan Adik. Semoga kita selalu bahagia, ya? Semoga kita selalu bahagia selamanya, bersama-sama. Untuk kedepannya, hal apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita, kita harus jalanin dan kita harus terima. Sekarang, kita nikmatin kebahagiaan kita, ya? Karena sebentar lagi kita akan kedatangan calon anggota keluarga lagi. Sebentar lagi, anak yang dikandung mamah Lea akan lahir ke dunia. Kita lindungin dan sayangin mamah, ya? Dan tentunya juga anak yang dikandung mamah....”
Klea menangis di dalam dekapan Agil, Klea benar-benar tak menyangka bahwa momen ini terjadi di hidupnya. Momen di mana Agil, Adam, Alea, dirinya, dan tentunya calon buah hati yang dikandungnya sekarang berkumpul menjadi satu. Ditanya bahagia atau tidak? Tentunya Klea sangat bahagia, benar-benar sangat bahagia.
Ya Allah, terimakasih sudah mempersatukan kembali keluarga kami.... Dan terimakasih juga engkau sudah memberi hamba dan Mas Agil buah hati lagi.... Lindungi keluarga kami Ya Allah, tolong jangan pisahkan keluarga kami kembali.... Dan untuk Mas Agil, semoga ini menjadi kado terindah yang Allah beri ke kamu, mas.... Lea harap mas bahagia.... Kali ini, Lea janji akan menjadi istri yang lebih baik untuk mas.... Lea ngga akan sia-siain mas lagi, dan Lea akan lebih menghargai mas sebagai suami Lea. Mas.... terimakasih sudah mau kembali.... /batin Klea