🤍
Agil memarkirkan motornya di depan sebuah rumah yang Klea tak tahu itu rumah siapa. Klea mengernyit, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Agil membawanya ke sebuah tempat yang jaraknya cukup jauh dari rumah mereka berdua. Agil membawanya ke sebuah taman dan tak jauh dari taman terdapat danau yang cukup luas dan besar.
Klea melihat bahwa Agil sedang mengobrol dengan pemilik rumah di sini, ia benar-benar tidak tahu apa yang ingin Agil lakukan sekarang.
“Ayo,” ucap Agil menghampiri Klea
“Ayo ke mana?”
Agil mengulurkan tangannya kepada Klea agar Klea mengikuti dirinya, dan akhirnya pun Klea menerima uluran tangan Agil.
Klea benar-benar bingung sekarang. Agil membawanya ke sebuah tempat yang jalanannya setapak dan banyak bebatuan.
“Panas, ya?” tanya Agil yang masih fokus menuntun Klea jalan
“Lumayan. Kita mau ke mana, sih?” tanya Klea
“Pelan-pelan jalannya, takut kesandung.”
Setelah menuruni beberapa anak tangga yang terbuat dari bebatuan, kini Klea ditakjubkan dengan pemandangan yang ia lihat di depan sana. Cuacanya yang cukup terik membuat bukit besar dan sebuah danau di depan sana terlihat sangat indah sekali.
Klea tersenyum, ia memejamkan matanya sambil menghirup udara di sini.
“Dek, sini…. panas tau,” ucap Agil yang sudah terduduk di sana, di atas bebatuan kerikil dan di bawah pohon rindang
Kini Agil dan Klea sudah sama sama terduduk sambil menatap pemandangan di depan sana. Mereka sama sama terdiam sedari tadi, tidak ada yang memulai percakapan sama sekali. Mereka hanya sibuk menikmati pemandangannya.
“Mas lagi capek banget, ya?” tanya Klea tanpa menatap Agil
Agil menoleh, menatap Klea dari samping. Cantik, sangat Cantik. Agil menghela napasnya, lalu ia bangkit dari duduknya dan mengambil satu batu di bawah sana.
“Iya lumayan,” balas Agil sambil melemparkan batu tersebut ke danau
Agil kembali duduk di samping Klea. “Tapi sekarang udah ada kamu, ya capek mas ilang.”
Klea tersenyum malu-malu.
“Dek,” panggil Agil
“Iya.”
“Kamu ada keinginan buat ke suatu tempat, ngga?”
“Ke mana?”
“Ya kamu, kamu maunya ke mana?”
Klea terdiam sejenak. “Ngga ada, sih.”
“Masa ngga ada. Ke luar kota, atau ke luar negeri gitu?” ucap Agil menatap Klea
“Ohhh…. Iya ada. Tapi ke luar negeri, sih. Kalo ke luar kota gatau mau ke mana, soalnya Jakarta udah jadi tempat ternyaman bagi Lea.”
Agil terkekeh, “Nyaman karena tetangga kamu mas kan, dek?” ledek Agil
“Dihhh…. N-ngga gitu,” ucap Klea terbata-bata, padahal mah sebenarnya memang iya.
Agil tersenyum tipis, lalu ia mengacak-acak rambut Klea secara perlahan.
“Lea pengen banget ke London, mas,” ucap Klea sambil melihat ke arah depan sana
“Inggris?” tanya Agil
“Iya.”
“Ada lagi?”
Klea tampak berpikir sejenak. “Ngga ada, sih. Lea juga mikir pengen ke London cuma iseng aja, hehehe,” ucapnya diakhiri kekehan
Agil menyodorkan sebuah kertas ke Klea. Klea mengernyit, ia tak mengerti apa yang ingin Agil lakukan sekarang.
“Tulis di sini, apa yang kamu mau. Kali aja, suatu saat bakalan terwujud.”
Klea terdiam sejenak. “Kayak di film-film aja, sih. Tapi gapapa deh, ya semoga aja terwujud,” ucap Klea setelah itu ia mengambil kertasnya dan menuliskan wishlistnya di sana
Agil mengernyit saat ia melihat apa yang Klea tulis di kertas ini. “Ini cuma satu? Mau ke London aja, gitu?”
“Yaiya, terus apa lagi?”
Kirain ada gitu salah satu wishlistnya mau nikah sama gue. /batin Agil
Wishlist Lea sebenernya banyak, Mas. Dan yang paling utama, Lea berharap kalo suatu saat Lea beneran nikah dan hidup bahagia sama Mas Agil selamanya. /batin Klea
Agil menghela napasnya, ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu, setelah Klea berhasil menuliskan satu wishlistnya, Agil pun juga menulis wishlistnya di kertas tersebut.
“Apa tuh wishlistnya?” tanya Klea sambil mengintip apa yang Agil tulis
Agil menoleh ke arah Klea yang sedang mengintipnya, tapi dengan cepat Agil sedikit menjauh dari Klea.
“Rahasia,” ucap Agil yang sekarang menyandar di batang pohon
“DIH, KOK CURANG?!” ucap Klea tak terima
Agil hanya terkekeh. Ia masih saja sibuk menuliskan beberapa wishlist di kertas tersebut. Iya, beberapa yang artinya sama saja ada banyak wishlist yang Agil tulis di kertas tersebut. Agil masih sibuk dengan aktivitasnya, sedangkan Klea masih mencari cara untuk mengintip apa yang Agil tulis.
Setelah selesai menuliskan wishlistnya di kertas tersebut, Agil langsung menggulung kertas tersebut dan memasukannya ke dalam sebuah botol. Setelah itu, ia mencari sebuah kayu dan menggali tanah yang berada di bawah bebatuan kerikil ini.
“Mas, ngapain sih? Kok Lea bingung, ya?” ucap Klea kebingungan sambil menatap Agil yang mengubur botol tersebut di bawah sana
Agil menepuk-nepuk secara perlahan tangannya untuk membersihkan debu yang menempel pada tangannya. Ia menghela napas leganya, lalu ia menatap Klea yang masih saja kebingungan.
“Ayo pergi, panas banget di sini.”
“Dihhhhh? Apaan, sih. Sumpah, Mas ngga jelas banget. Mas ajak Lea ke sini cuma mau ngubur gituan doang?” ucap Klea
“Ngga sih. Lagian Mas iseng aja, kali aja suatu saat wishlist kita tercapai. Terus nanti kita ke sini lagi buat coret wishlist kita yang udah tercapai. Kalo ada yang belum tercapai ya…. Nanti kita coba lagi.”
Klea benar-benar tak paham dengan Agil sekarang.
“Udah ayo, Mas mau ajak kamu ke suatu tempat lagi,” ucap Agil
Klea menghela napasnya, lalu ia bangkit dari duduknya. “Sumpah, sakit…. Batunya tajem-tajem banget….”
Agil hanya terkekeh.
“Mas,” panggil Klea
“Apa?”
Klea mengeluarkan handphonenya yang berada di saku celananya, lalu ia memberikannya ke Agil saat itu juga.
“Mau foto?” tanya Agil
Klea mengangguk girang. “Iya, tolong yaaaa…. Pemandangannya nih di belakang, bukit sama danau,” ucap Klea sambil menunjuk bukit dan danau yang berada di belakang dirinya
Agil tersenyum tipis, lalu ia menuruti permintaan Klea dan langsung memfotonya saat itu juga.
Setelah berhasil memfoto Klea, Agil menatap foto tersebut cukup lama. Lalu, ia tersenyum manis.
“Udah, Mas?” tanya Klea yang menghampiri Agil
Agil mengangguk, lalu ia berikan handphonenya ke pemiliknya.
Klea tersenyum manis saat melihat foto yang diambil oleh Agil, hal itu pun membuat Agil tersenyum manis juga.
“Makasih ya, Mas?” ucap Klea tersenyum sambil menatap Agil
Agil mengangguk kecil.
Senyumannya, tidak pernah membosankan. /batin Agil
Happy 30k AgiLea au!! Thank you so much, guys <3