Red Roses and Chocolate ✅
Klea melangkahkan kakinya menuruni beberapa anak tangga rumahnya, ia melihat ada Tiff di ruang tengah sedang menonton TV.
“Kak, mau kemana?” tanya Tiff yang melihat Klea membuka pintu rumahnya
“Ada Mas Agil di depan.”
Klea mengacuhkan Tiff dan ia langsung bergegas ke depan rumahnya. Benar saja, saat ia membuka pagar rumahnya, ia melihat Agil yang duduk di motornya sembari menyembunyikan sesuatu di belakang tubuhnya.
Klea menghampiri Agil, ia memperhatikan kondisi Agil sekarang. Wajah Agil terlihat sangat lesu dan seperti belum tidur sama sekali. Agil hanya mengenakan kaos hitam biasa, memakai jaket leather yang biasa ia kenakan, topi putih yang bertuliskan Balenciaga, dan ripped jeans.
“Mas?” panggil Klea
Agil menatap Klea, lalu ia tersenyum, “Kamu galauin mas, ya?”
Klea mengernyit, “Maksudnya?”
“Mas ngga nemuin kamu kemarin.”
Sial, pasti Kala cerita ke kak Dito. /batin Klea
Klea terdiam, ia bingung harus jawab apa.
Agil terkekeh, lalu ia bangkit dari posisi duduknya dan masih tetap menggenggam sesuatu di belakang tubuhnya.
Beberapa detik kemudian, Klea melihat Agil mengeluarkan sesuatu dari belakang tubuhnya. Klea melongo, jantungnya berdegup sangat cepat.
“Permintaan maaf mas buat kamu, cantik.”
Iya, Agil memberi Klea beberapa tangkai bunga mawar dan sekotak coklat.
Klea mengerjapkan matanya, pipi ia merah merona seketika. Ia melihat bunga mawar itu, dan sesekali ia menatap Agil.
“Kalo Lea maafin mas, terima ini. Kalo ngga dimaafin ya mas ngambek.”
Klea menatap Agil, lalu ia terkekeh, “Apaansih.”
Agil tersenyum manis, “Ambil aja, ini buat kamu. Kalo ngga dimaafin juga gapapa.”
Klea menahan senyumnya mati-matian sedari tadi, tapi ya ujung ujungnya ia selalu cengengesan sendiri. Salting ceunah.
Tanpa berlama-lama, Klea langsung mengambil bunga mawar dan coklat itu dari genggaman Agil.
“Iya, dimaafin, hehe,” ucap Klea terkekeh
Agil tersenyum lega, “Maaf ya kalo biasa banget, mas gabisa romantis.”
“Apaansih, ini udah romantis banget tau.”
“Masa?”
“Iyaaaa.”
Tangan Agil terulur mengusap surai rambut Klea, “Lea ngga nangis lagi, kan?”
Klea menggeleng, “Engga.”
“Terus gimana jalan-jalannya? Lea seneng ngga?”
Klea mengangguk girang, “Seneng pake banget, Agam juga seneng banget. Sumpah, Lea sama Agam diajak kemanapun itu, jalan-jalan sesuka Lea sama Agam. Kak Dito juga kocak banget, bikin Lea sama Agam ketawa terus. Pokoknya seru banget, mas.”
Syukurlah... /batin Agil
Agil tersenyum, “Mas seneng banget dengernya kalo kalian seneng. Jangan nangis lagi, ya? Jelek tau,” ucap Agil mencubit pelan kedua pipi Klea
Klea terkekeh, “Iya, engga.”
“Yaudah kalo gitu mas pulang dulu, udah malem.”
Klea mengangguk lagi.
Klea kebingungan melihat Agil yang menoleh kanan dan kiri. Lalu tak lama, Agil mendekati dirinya dan——Cup! Agil mengecup kening Klea.
Klea terdiam di posisinya, jantungnya berdegup sangat kencang.
Agil mengacak-acak rambut Klea, “Udah ya, mas pulang. Jangan bengong, nanti kesambet. Dahhh, assalamualaikum.”
Sumpah, jantung gueeeee.... /batin Klea
——* Definisi singkat tapi bermakna, bagi Klea.*